Masihbanyak yang belum mempunyai kesadaran untuk buang puntung pada tempat yang semestinya. Budaya membuang sampah ini juga sebetulnya berhubungan dengan sikap orang Indonesia yang kurang enakan. Ketika kedapatan orang membuang sampah sembarangan, terkadang orang lebih memilih diam karena sungkan. Hal itu juga dialami oleh perokok yang
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sampah adalah salah satu masalah yang sampai sekarang tidak terpecahkan dan dapat dengan mudah ditanggulangi. Pemerintah telah melakukan banyak cara untuk menanggulangi sampah dengan memfasilitasi tempat pembuangan sampah disetiap sudut jalan, memberi himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tanggung jawab terhadap membuang sampah. Ada banyak rumah-rumah kreatif yang juga memilih sampah sebagai bahan daur ulang yang dapat diubah menjadi sesuatu benda yang bernilai dan dapat memiliki fungsi kesadaran untuk peduli terhadap sampah sangat minim. Tidak banyak kita temui orang yang taat dan mematuhi untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebanyakan masyarakat menganggap dan tidak menyadari bahwa sampah yang kecil dapat menjadi sebuah bencana yang besar dan membahayakan serta merugikan banyak orang. Dikota-kota padat penduduk pasti berbanding lurus dengan jumlah sampah yang dikeluarkan dan dikumpulkan setiap harinya. Malah banyak masalah yang disebabkan oleh sampah timbulnya di kota-kota besar seperti Jakarta, sebagian kota di provinsi Jawa Barat dan beberapa daerah kota berkependudukan tinggi lainnya. Seharusnya orang-orang dikota besar yang pasti telah mencicipi bangku pendidikan bisa lebih bijak dalam menyikapi kita peduli, jeli dan sadar akan lingkungan, kita pasti bisa memahami makna kata buanglah sampah pada tempatnya’. Kata ini seperti sebuah kata yang hanya ada untuk menghias tempat-tempat sampah yang dilalaikan fungsinya itu. Secara tidak langsung, banyak ajakan-ajakan yang tersirat dalam kata-kata yang bersifat menjaga itu. Pesan komunikasi itu seperti sudah dianggap biasa dan tidak terlalu menjadi penghambat mata bagi orang-orang yang membuang sampah adalah alam yang harus kita jaga kelestariaannya. Kalau sekarang kita tidak bisa menjaga lingkungan, apa yang akan kita terima ditahun-tahun berikutnya? Bencana apa yang akan datang? Pasti semakin dan lebih membahayakan. Mulai sekarang tidak ada salahnya untuk memperhatikan lingkungan dari yang terkecil terlebih dahulu, yaitu dengan membuang sampah pada tempatnya. Kalau kita menjaga alam, alam pasti menjaga kita. Lihat Nature Selengkapnya Tetapi tentu tidak sedikit orang yang membiarkan hal ini terjadi ketika ia melihat orang membuang sampah pada tempat sampah. Menurut saya, berikut adalah beberapa faktor mengapa orang masih sulit untuk membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan. Kehidupan manusia tidak terlepas dari kebiasaannya, termasuk kebiasaan untuk membuang sampah Belakangan ini, Indonesia sukses’ menempati peringkat kedua sebagai negara yang menghasilkan sampah plastik terbesar di dunia. Menurut Asosiasi Industri Plastik Indonesia INAPLAS dan Badan Pusat Statistik BPS, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Prestasi negatif yang kita terima tersebut bukan hal yang mengejutkan jika melihat kembali budaya buang sampah yang sudah mengakar di sebagian besar penduduk negara ini. Sampah di Gunung Kerinci Gunung, laut, pantai, hutan, hingga pelosok-pelosok pedalaman, dicemari sampah. Bahkan di tahun 2015 silam, Trashbag Community – sebuah komunitas peduli sampah – mencatat lebih dari 5,4 ton atau sekitar 600 kantong penuh sampah dikumpulkan dari 15 gunung di Indonesia. Volume sampah ini tentu saja semakin meningkat hingga saat ini jika melihat tren pendakian yang semakin masif. Gunung sebagai tempat para pecinta alam ironisnya diperlakukan tanpa cinta. Belum lagi kisah bangkai seekor paus biru dengan perut berisi aneka ragam sampah di Wakatobi, membuktikan bahwa pencemaran ini telah sampai hingga ke lautan terdalam. Sampah dari darat yang kita buang sembarangan melalui proses perjalanan yang panjang hingga sampai di tengah laut. Dalam sebuah video penelitian dokumenter dari blue planet, Setidaknya ada lebih dari 180 spesies hewan laut yang terekam mengkonsumsi plastik dan sampah, dari mulai plankton kecil hingga hewan laut dengan ukuran besar seperti paus biru dan yang lainnya. Mengapa Penting Untuk Mulai Peduli Sampah? Secara psikologis, membuang sampah pada tempatnya memberikan pengaruh baik berupa kedisiplinan untuk diri sendiri. Menunjukan kepedulian bagi diri sendiri, bagi alam dan orang lain. Mereka yang menyadari betul arti pentingnya membuang sampah pada tempatnya, berarti sudah mulai berkontribusi terhadap kelangsungan hidup dunia ini. Mereka adalah pahlawan pembawa perubahan. Terbiasa membuang sampah sekecil apapun di tempatnya, sangat membantu pengelolaan sampah agar tidak mencemari lingkungan. Puntung rokok, sobekan plastik, sampah makanan, dan segala jenis benda bekas pakai sangat potensial merusak alam jika tidak dikelola dengan baik. Bayangkan jika tangkapan laut yang akan kita konsumsi sudah terkontaminasi oleh sampah. Di Inggris para nelayan menemukan sampah plastik di dalam perut sepertiga dari hasil tangkapan laut mereka. Fakta yang seharusnya cukup membuat kita menyadari betapa pentingnya mengelola sampah. Dampak secara langsung, membuang sampah di sembarang tempat juga dapat menimbulkan penyumbatan saluran air yang menyebabkan banjir. Sebuah cerita klise, namun nyatanya masih terjadi. Belum lagi potensi serangan kesehatan seperti penyakit diare, kolera, tifus dan yang lainnya yang menyebar melalui virus yang berasal dari sampah dan pengelolaannya yang tidak tepat hingga mencemari air. Banyak kerugian yang bisa ditimbulkan dari budaya buang sampah sembarangan dan jangan biarkan kita menjadi bagian dari kebiasaan buruk tersebut. Apa Yang Bisa Kita Lakukan Kenyataannya, buang sampah pada tempatnya bukan hal yang sulit sama sekali. Cukup menyadari bahwa sisa-sisa benda yang kita konsumsi harus ditempatkan semestinya. Seorang perokok cukup dengan sederhana membuang puntung rokoknya tidak sembarang buang. Cukuplah asapmu mengganggu lingkungan, jangan tambahkan dengan sampah hasil isapan’mu. Membuang sampah pada tempatnya adalah awal bagi kita untuk mulai peduli pada lingkungan. Jika hal sederhana ini sudah mampu secara konsisten kita lakukan, tahap berikutnya adalah mengurangi produksi sampah. Coba mulai hitung berapa banyak sedotan plastik yang kamu gunakan tiap kali makan di restoran maupun di rumah makan pinggir jalan? Bayangkan jika kamu adalah potret dari ratusan juta orang yang melakukan hal yang sama. Berapa banyak sampah yang dihasilkan dari sebatang sedotan plastik? Mulai gunakan sedotan stainsteel atau yang terbuat dari kayu. Berapa kali dalam sebulan kamu belanja ke supermarket, pasar, swalayan, atau warung kelontong di pinggir jalan? Seberapa sering kamu menerima tas plastik sebagai kantong belanja? Dan sekali lagi sadari berapa juta manusia yang melakukan hal yang sama. Mulai gunakan kantong pribadi. Kurangi pemakaian tas plastik. Jadilah bagian dari gerakan perubahan. Bin it! Mulailah Peduli, Jadilah Inspirasi Sejak pertengahan November 2018, Mc Donald memulai kampanye mengurangi sampah sedotan dengan tidak menyediakannya lagi di tiap outlet mereka. Kesadaran dari pihak restoran cepat saji ini patut di apresiasi tinggi. Berangkat dari sebuah video yang viral yang memperlihatkan seekor penyu yang terluka parah karena sebatang sedotan plastik yang menembus hidungnya. KFC yang merupakan kompetitor, sudah melakukan hal serupa lebih dulu. Komitmen mereka adalah mengurangi penggunaan sedotan plastik hingga 90% di tahun 2021. Kampanye mengurangi sampah sedotan ini juga berangkat dari kesadaran bahaya sampah plastik yang tercatat berjumlah lebih dari 5 triliyun mengapung di perairan dunia. Ajakan untuk mulai mengurangi sampah juga diberikan oleh beberapa public figure di Indonesia, dari mulai Raisa, Menteri Susi, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan banyak lagi. Sebuah Hal positif yang membangun optimisme bahwa penanggulangan masalah sampah ini dapat terselesaikan. Meskipun dengan jumlah miliyaran manusia yang tinggal di bumi ini, tidak banyak yang menyadari hal penting dari bahaya pencemaran ini. Namun, ketika kita bergabung bersama orang-orang yang peduli dan mau memulai perubahan, maka masa depan alam ini masih memiliki harapan. Mari mulai nyalakan lilin-lilin perubahan, sehingga ketika banyak cahaya yang menyala, sinarnya mampu menerangi banyak orang untuk mulai bersama membuat bumi ini jadi lebih baik. Jadilah inspirasi dan bagikan terangmu pada sekitar. 21gambar poster orang membuang sampah pada tempatnya seri anak hebat aku buang sampah pada tempatnya shopee indonesia buanglah sampah p di 2020 kartun . Gambar orang buang sampah yang dapat ditempel di wilayah bermain anak . Gambar tersebut bisa anda download langsung, caranya silahkan klik pada gambar atau klik tombol download now pada foto Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah "Buang Sampah Pada Tempatnya"Hanya Berlaku Untuk Pasukan Orange? Dalam perjalanan pulang kantor, saya mengamati kendaran yang berada di depan saya. Terlihat mereka seperti sepasang suami isteri. Tanpa menggunakan helm, sang istri sedang menikmati sebotol minuman ringan. Seiring perjalanan kami, sang istri kemudian melempar botol menuman tersebut di penggir jalan tanpa merasa bersalah. Saya pun terus mengamati dan si-istri kemudian memeluk suaminya sambil tersenyum bersama suaminya. Ternyata, di depan mereka ada pasukan orange yang sedang menyapu jalan. Pasukan orange tersebut melihat mereka dengan pandangan sinis, dan ketika saya melewatinya, saya menyapanya dengan mengatakan "Bologo Dodou!" Maafkan mereka. Sepanjang perjalanan pulang, saya kemudian berpikir, kalau memarahi orang ini tentu sudah sangat tidak wajar. Namun ketika dibiarkan saja, tentu tidak baik juga. Dari hal ini saya kemudian bertanya dalam hati, Apakah "Buang sampah pada tempatnya" hanya berlaku untuk Pasukan Orange? Jawabannya tentu berlaku untuk semua kejadian ini saya kemudian melihat bahwa hal utama dan pertama tidak terwujudnya lingkungan yang bersih adalah "kesadaran" setiap orang. Tanpa kesadaran sendiri untuk memulai membuang sampah pada tempatnya, kekuatan pasukan orange untuk membersihkan tidak akan pernah cukup. Dalam falsafah Ono Niha dikatakan "hulo akhozi nomo ba Dumori, felezara zamaboli ba felendrua zanorinori" seperti kebakaran rumah di Tumori, sebelas orang yang memadamkan dan dua belas orang yang sedang mengipas api. Dalam konteks ini saya pikir bahwa pasukan orange yang hanya sedikit, tidak akan mampu membersikan sampah yang dibuang oleh sekian kedua yang membuat terwujudnya lingkungan yang bersih adalah "kebiasaan" membuang sampah pada tempatnya. Pepatah orang tua mengatakan "dari kecil terajar-ajar, sampai besar terbawa-bawa". Pepatah ini menjadi penentu dari sebuah kebiasaan. Jika orang telah belajar sejak dari awal membuang sampah pada tempatnya, maka membuang sampah di sembarang tempat itu menjadi satu hal yang sulit untuk ketiga yang membuat terwujudnya lingkungan yang bersih adalah "bermuka tembok" setelah membuang sampah di sembarang tempat. Prinsip "bermuka tembok" ini menjadi pembelaan utama bagi para pelaku pembuang sampah di sembarang tempat. Mereka langsung mengatakan bahwa "Mengapa mereka bisa, saya juga bisa! Bukan hanya saya kok yang melakukannya." Prinsip semacam ini hanyalah untuk menghindari tugas dan meresa diri tidaklah bersalah. Pemerintah telah bersusah payah menyiapkan tempat di berbagai titik, namun tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari semua kalangan, hal ini tentu tidak akan terwujud. Pasukan orange yang disiapkan oleh pemerintah senantiasa haruslah dilihat sebagai "pembantu" bukan pelaku utama. Kita masing-masing menjadi pelaku utama yang membuang sampah pada tempatnya sekaligus menjadi pelaku utama dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan hal yang telah diuraikan ini menjadi perhatian bersama akan terciptanya linkungan yang bersih bebas dari sampah. Semua ini tentu tidak akan berjalan jika kita tidak mulai dari sekarang dan dimulai dari diri sendiri. Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya menjadi kunci utama. Selanjutnya dalam keluarga, anak-anak pelan-pelan juga diajari untuk selalu meletakkan sampah pada tempatnya. Lewat pengajaran itulah habitus baru tercipta. Pada akhirnya, menumbuhkan "budaya malu" membuang sampah di sembarang tempat menjadi semboyang bersama dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan 22 Juni Lihat Nature Selengkapnya PentingnyaMembuang Sampah pada Tempatnya Admin Jumat, 05 November 2021 | 10:07 WIB Last Updated 2021-11-05T05:48:52Z . Komentar

Membuang sampah pada tempatnya Masalah satu kebiasaan yang masih sering kita abaikan adalah membuang sampah tidak pada tempatnya. Kesadaran akan bersih lingkungan dan disiplin diri, menjadi hal yang perlu dipertanyakan. Persoalannya adalah mengapa hal ini terjadi, kemudian hal-hal apa yang bisa diketengahkan untuk mengatasi kebiasaan yang belum kita sadari ini. Alam dan seisinya diciptakan Allah untuk kepentingan manusia. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini diberi wewenang untuk memakmurkan dunia beserta isinya. Manusia diizinkan untuk menikmati dan menggunakan alam guna memenuhi kebutuhannya. Namun tidak diperkenankan menggunakan secara mubadzir, apalagi merusak dan mencemarkannya. Salah satu bencana yang terjadi di Indonesia karena fenomena alam.. adalah banjir. Setiap tahun hampir di seluruh negeri ini terjadi bencana banjir baik di desa maupun di kota termasuk DKI Jakarta. Akibat yang ditimbulkan beraneka ragam, dari kehilangan tempat tinggal, harta benda, fasilitas-fasilitas umum bahkan sampai kehilangan nyawa. Banyak faktor yang menyebabkan adanya banjir tersebut, namun salah satu sebab adalah ulah dan tingkah laku manusia terhadap lingkungan, seperti penebangan pohon liar di hutan, macetnya saluran air di sungai karena sampah yang menumpuk dll. Masalah sampah Sampah adalah merupakan sebutan yang umum untuk limbah padat. Menurut sumbernya sampah terdiri dari tiga sumber, yaitu pertama sampah domestik yang berasal dari sampah lingkungan perkotaan dan pedesaan ; kedua sampah komersiil organik dan anorganik yang berasal dari lingkungan perdagangan seperti toko, pasar tradisional, pasar swalayan dll.; dan ketiga sampah alami lainnya, dedaunan, sisa bencana, sampah dari taman, kendaraan umum, terminal dll. Apabila di rinci, permasalahan sampah ini tidak ada habisnya, namun ada beberapa hal yang penting dapat disebutkan disini yaitu masalah sampah yang dibuang sembarangan sehingga cenderung masuk ke selokan, sungai, dan terakhir sampai ke laut. Sampah yang tergenang di air akan menjadi busuk dan menimbulkan pencemaran, bau yang tidak sedap , penyakit, microorganisme. Fakta yang diperoleh bahwa sampah yang berasal dari plastik sangat membahayakan lingkungan kehidupan di laut. Sekitar 60-80% sampah yang ada di laut berupa sampah plastik. Kandungan bahan kimia yang ada dalam plastik mencemari laut dan menyebabkan ribuan satwa laut mati. Ribuan penyu, paus, dan mamalia laut lainnya mati karena memakan sampah plastik, yang disangkanya sebagai ubur-ubur. Tidak mengherankan apabila beberapa negara di dunia seperti Cina, Jerman, Irlandia, , Inggris, berinisiatip untuk mengurangi sampah plastik ini. Tingkat kesadaran masyarakat yang relatif kurang menyebabkan perilaku penanganan sampah secara sembarangan. Pendidikan dan kedisiplinan Perilaku disiplin dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya perlu diajarkan kepada anak-anak sejak dini, melalui pendidikan di rumah maupun di sekolah. Para orang tua hendaknya memberikan petunjuk kepada putra-putrinya bagaimana memperlakukan sampah dengan benar, yaitu dengan memberikan contoh perilaku yang nyata. Memberi pendidikan disiplin mulai sejak usia dini, akan berkembang terus sampai dewasa dan jalan yang terbaik mulai dari rumah serta keluarga. Para orang tualah yang pertama-tama memberi contoh terhadap putra-putrinya untuk tidak membuang sampah sembarangan sekecil apapun sampah tersebut. Dari bungkus permen sampai bungkus plastik belanjaan sehari-hari atau bekas bungkus pembelian mainan dll. Terutama sampah yang dikategorikan sebagai sampah anorganik seperti plastik, kaca, kardus, kertas yang sukar terurai. Sedangkan sampah organik semi basah seperti sampah dapur, sayuran, kulit buah, akan mudah terurai. Alangkah baiknya apabila tempat sampah organik dan anorganik dipisahkan guna memudahkan untuk dihimpun dalam satu jenis sampah. Pendidikan di rumah saja masih belum cukup untuk membiasakan diri disiplin dan tanggung jawab, apabila anak-anak lain tidak disiplin membuang sampah. Karena itu pendidikan di sekolah perlu memasukkan mata pelajaran tentang kedisiplinan dan tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan, khususnya membuang sampah pada tempatnya. Bila perlu dalam extra kulikuler bisa dimasukkan pelajaran prakarya membuat barang-barang kerajinan berasal dari sampah baik yang organik maupun anorganik. Dengan demikian maka barang bekas yang sudah tidak terpakai, akan terdaur ulang menjadi barang yang bermanfaat. Pelajaran ini juga akan memberi pengetahuan bagi anak didik agar kelak dikemudian hari mereka dapat mandiri, sehingga dapat membuka usaha guna menambah penghasilan atau menekuni bisnis yang menguntungkan. Dewasa ini sudah terbukti keberhasilan dari wirausahawan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dari barang-barang bekas untuk didaur ulang. Dengan demikian maka salah satu masalah kebersihan lingkungan yang berasal dari barang bekas dan sampah bisa teratasi. Bagi sekelompok masyarakat, sampah dapat memberikan manfaat, bahkan memberikan lapangan pekerjaan sumber pendapatan yang dapat menompang kehidupan keluarganya. Sudah banyak contoh-contoh yang terjadi di masyarakat yang dapat hidup dan berhasil dengan hanya mengumpulkan barang bekas atau sampah, bahkan sampai berhasil menyelesaikan pendidikan anaknya menjadi sarjana. Pada tahun 2008 oleh salah satu stasiun Televisi Ibukota, menyiarkan pemenang lomba film dokumenter berjudul “Kepala Sekolahku seorang Pemulung”. Film tersebut menceritakan tentang seorang guru, disamping profesinya sebagai Kepala Sekolah, pada waktu yang luang mengumpulkan barang-barang berasal dari sampah seperti plastik, kardus, koran dll. guna menambah penghasilannya. Kenyataan ini membuktikan bahwa betapa bermanfaatnya sampah apabila ditangani dengan baik dan serius, dapat menghasilkan uang bagi siapa saja seperti contoh yang dilakukan oleh sang Kepala Sekolah. Dengan demikian maka kesadaran membuang sampah pada tempatnya, akan menciptakan lingkungan yang bersih dan terjaga serta manfaat yang diperoleh dari sampah akan lebih berdayaguna. Sekarang menjadi kewajiban kita masing-masing agar kesadaran untuk menciptakan lingkungan yang bersih serta disiplin diri ini bisa ditegakkan demi menjaga alam dan seisinya sesuai dengan wewenang yang diberikan Allah kepada manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini. -bs- Tangerang, 3 Nopember 2009

Kitaharus mulai dari diri kita sendiridengan tekad yang kuat untuk membiasakan membuang sampah pada tempatnya. Jika kita konsisten melakukan ini, lambat laun akan menjadi contoh bagi yang lain. Tidak usah jauh-jauh, diawali dari keluarga kita sendiri. Kalo menurutku sih orang buang sampah sembarangan karna emang tempatnya udah kumuh

Sampah adalah penyebab utama polusi, baik di darat maupun laut. Tidak hanya itu, kebiasaan membuang sampah sembarangan dapat memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti demam berdarah, hepatitis A, hingga cacingan. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK pada tahun 2021, 28,3 persen sampah di Indonesia merupakan sampah sisa makanan. Sampah plastik menyusul di belakangnya dengan persentase 15,73 persen, kertas/karton 12,36 persen, logam 6,86 persen, kain 6,57 persen, kaca 6,46 persen, dan karet/kulit 3,49 persen. Sementara itu, sampah lainnya yang tidak dijelaskan secara rinci memiliki persentase 7,48 persen. Dari total 21,53 juta ton sampah yang ada di tahun 2021, KLHK menyebutkan bahwa 33,49 persen sampah belum dikelola. Dampak membuang sampah sembarangan Berikut adalah beberapa dampak sampah terhadap lingkungan dan kesehatan yang perlu diwaspadai. 1. Menyebabkan berbagai penyakit Ada banyak penyakit yang bisa timbul akibat buang sampah sembarangan, di antaranya Tetanus Hepatitis A Cacingan Kolera Demam berdarah Keracunan makanan Infeksi kulit Trakoma Infeksi Salmonella Shigellosis Gastroenteritis. Penyakit seperti hepatitis A dan demam berdarah adalah penyakit yang mudah menular, apalagi dengan kondisi lingkungan yang banyak sampah. Pada 2019 silam, wabah hepatitis A bahkan sempat terjadi di Depok Jawa Barat dan Pacitan Jawa Timur karena segelintir orang yang kurang bisa menjaga kebersihan lingkungan. 2. Menyebabkan polusi Faktanya, 60 persen pencemaran air disebabkan sampah. Selain air dan tanah, sampah juga dapat mencemari udara. Sampah yang dibuang sembarangan diurai oleh lingkungan, lalu melepaskan sejumlah zat kimia dan mikropartikel berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat menyebabkan sejumlah masalah bagi lingkungan. Salah satu contohnya adalah sampah puntung rokok yang dapat melepaskan zat kimia ke tanah dan air saat terurai, seperti arsenik dan formaldehida. Pelepasan zat ini dapat berdampak negatif bagi manusia dan hewan. Para peneliti juga memperkirakan lebih dari 40 persen sampah dunia dibakar di udara terbuka. Pembakaran tersebut dapat melepaskan emisi beracun yang bisa menyebabkan masalah pernapasan dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Ini bahkan juga bisa menjadi awal terjadinya hujan asam. Tidak hanya itu, jutaan ton sampah yang mengambang di lautan mengancam keselamatan biota laut, termasuk berbagai jenis ikan yang menjadi sumber makanan bagi manusia. 3. Mengancam keberadaan satwa Dilansir dari Texas Disposal, para peneliti memperkirakan lebih dari satu juta hewan mati setiap tahunnya setelah menelan atau terperangkap dalam sampah yang dibuang sembarangan. Salah satu penyebab kematian hewan darat dan laut yang paling utama adalah sampah plastik. Setiap tahunnya, diperkirakan lebih dari ikan, lumba-lumba, paus, penyu, dan hewan laut lainnya tenggelam setelah mencerna atau terjerat di dalam sampah plastik. 4. Menyebabkan banjir Salah satu dampak membuang sampah di sungai yang sangat merugikan adalah banjir. Tidak hanya itu, sampah yang menumpuk di berbagai saluran air dan jalanan dapat menyebabkan penyumbatan. Jika tidak segera ditangani, banjir pun bisa terjadi. Kerugian akibat kerusakan yang disebabkan banjir memang sulit diukur, tetapi bencana ini dapat mengancam nyawa dan merusak bangunan. BACA JUGA Cara Mencegah Banjir yang Mudah Dilakukan Sendiri Kebiasaan membuang sampah sembarangan juga bisa menyebabkan wabah Sampah yang dihasilkan dari rumah atau individu umumnya dibagi menjadi sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat terurai dan berasal dari bahan-bahan yang bisa membusuk, misalnya sisa makanan, kulit buah, dan batang sayur-mayur. Sementara itu, sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat terurai tetapi umumnya bisa didaur ulang, seperti yang terbuat dari plastik dan kaleng. Ada pula sampah B3 bahan berbahaya dan beracun, misalnya sampah berisikan cairan pembersih rumah tangga, deterjen, racun tikus, semir sepatu, baterai, pengharum ruangan, oli, dan lainnya. Bakteri dan parasit bisa tumbuh subur akibat buang sampah sembarangan. Sampah-sampah ini juga mengundang berbagai binatang yang bisa menjadi vektor atau pembawa penyakit. Sampah bisa menyebabkan penyakit pada manusia melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung. 1. Penularan langsung Apabila sampah dibuang di sembarang tempat, ada kemungkinan orang lain menyentuhnya, baik secara sengaja maupun tidak. Bakteri dan parasit bisa berpindah ke tubuh ketika ada anggota badan yang bersentuhan dengan sampah. Akibatnya, Anda bisa tertular berbagai penyakit. Dampak membuang sampah sembarangan, terutama yang tajam seperti kaleng dan kaca, juga meningkatkan risikonya untuk tidak sengaja terinjak atau menyebabkan orang lain terluka. Saat kulit terluka, bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit. 2. Penularan penyakit secara tidak langsung Penularan penyakit secara tidak langsung dapat terjadi melalui vektor atau hewan pembawa penyakit berikut ini. Tikus Lalat Kecoa Nyamuk. Berbagai hewan di atas bisa menjadi sarana untuk bakteri, virus, cacing, dan berbagai penyebab penyakit lainnya untuk masuk ke dalam tubuh. Contohnya, lalat yang membawa bakteri ke makanan yang kita konsumsi atau nyamuk yang membawa virus dengue dan menularkannya dari satu orang ke orang lain. Cara mencegah penularan penyakit akibat buang sampah sembarangan Membuang sampah pada tempatnya bisa mencegah penyakit dan polusi Mencegah terjadinya berbagai penyakit yang disebabkan sampah bisa dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Berikut adalah langkah-langkah yang Anda lakukan bersama keluarga. Membiasakan buang sampah pada tempatnya. Memperbanyak tempat sampah di rumah sehingga mudah dijangkau. Tidak menunda membuang sampah. Rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Mencuci bersih makanan sebelum memasaknya. Memasak makanan hingga matang. Menggunakan tempat sampah yang memiliki tutup. Mengurangi penggunaan plastik Tidak membuang kaleng dalam keadaan terbuka. Mendapatkan vaksinasi. BACA JUGA 8 Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah agar Bersih Cara mengelola dan membuang sampah yang benar Agar sampah tidak menumpuk dan menyebabkan penyakit, berikut beberapa langkah mengelola sampah yang benar berdasarkan saran dari Kementerian Kesehatan Australia. 1. Kenali jenis sampah Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sampah terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan karakteristiknya, yaitu sampah organik, anorganik, dan B3. 2. Pilah sampah sesuai jenisnya Sebaiknya Anda mengelompokkan sampah sesuai dengan jenisnya sebelum dibuang. Untuk memudahkan proses ini, sediakan beberapa tempat sampah untuk menampung jenis sampah yang berbeda. Cara ini mempermudah Anda untuk menentukan apakah sampah yang telah Anda kumpulkan dapat didaur ulang atau dibuang ke tempat pembuangan akhir. 3. Salurkan sampah pada tempat yang sesuai Setelah memilah, Anda bisa lebih mudah untuk memutuskan apakah ingin mendaur ulang atau membuang sampah pada tempatnya. Contohnya, sampah anorganik dapat didaur ulang, sampah B3 dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir TPA atau khusus, dan sampah organik bisa dibuang atau didaur ulang menjadi pupuk kompos. Punya pertanyaan terkait kondisi kesehatan Anda? Konsultasikan dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! Well langsung saja ke topicnya guys, alasan kenapa kita HARUS membuang sampah pada tempatnya. Cek it out! 1. Untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup. Kalau semua orang membuang sampah pada tempatnya, lingkungan akan terlihat bersih dan indah. Pemandangannya pun akan terlihat bagus. Mahluk hidup lain pun akan ikut tersenyum karena tidak akan Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mendengungkan perihal untuk mengemas dan membuang sampah pada tempatnya sepertinya harus dilakukan terus menerus atau bahkan dibuatkan flyer atau sepanduk permanen dijalan – jalan. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya harus menjadi perhatian dalam penanaman pada masyarakat yang terus beregenarasi agarmencintai kebersihan lingkungannya dan terlepas dari masalah – masalah yang disebabkan oleh Sampah seperti banjir, penyakit gangguan pencernaan yang disebabkan oleh kuman dan berbagai macam penyakit dan membuang sampah pada tempatnya harus ditanamkan sebagai suatu hal yang dibiasakan, dicintai serta menjadi kesadaran bukan suatu hal yang menyebalkan atau menjadikan hal yg malas bagi diri kita. Kebiasaan untuk menahan diri membuang sampah saat belum menemukan tempat sampah harus juga dicontohkan, saling menegur dan dijadikan budaya dalam kehidupan sehari – Himbauan, Pendidikan mengenai sampah perlu juga menjadi perhatian karena beberapa sampah bisa bermanfaat baik bagi lingkungan ataupun didaur ulang untuk menjadi sesuatu yang berharga. Sebagai pengetahuan sampah menurut sifatnya terbagi menjadi dua, yakni sampah organik dan sampah Non Sampah OrganikSampah organik ialah sampah yang bisa mengalami pelapukan dekomposisi dan terurai seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi pupuk kompos Wikipedia dan tidak berbahaya bagi alam. Sampah Anorganiksampah anorganik ialah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non hayati baik berupa produk sintetik maupun hasil prosses teknology pengelolahan bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, Contohnya botol plastik, tas plastik, kaleng Wikipedia. Sampah ini sangat berbahaya tidak dapat diolah oleh alam, jika terjadi penumpukan, menyebabkan banjir maupun tempat sarang penyakit jadi janganlah membuang sampah anorganik ini sembarangan. [caption id="attachment_398305" align="aligncenter" width="300" caption="Pengelolaan Limbah Sampah sumber tumbuh untuk membangun budaya membuang sampah pada tempatnya, saat ini hadir berbagai macam tempat sampah yang unik dengan bentukyang menarik bahkan dengan tulisan informatif merupakan salah satu cara yang menarikminat dan perhatian khususnya anak2 sebagai media edukasi untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan. [caption id="attachment_398311" align="aligncenter" width="456" caption="Tempat Sampah Unik dan Menarik"] 1424441809731927178 [/caption]Dijalanan banyak ditemui himbauan yang dipasang yang bertujuan untuk memberi informasi agar buanglah sampah pada tempatnya, namun media himbauan itu relative kecil dan hanya berupa tulisan yang kadang hanya dapat dibaca jika kita berhenti saat mengendarai kendaraan ataupun berjalan kaki tak jarang keadaan media2 tersebut sudah tidak terawat itu kontras sekali dengan papan reklame yang besar dijalanan yang berisi iklan produk / foto artis. Reklame besar di jalan – jalan tak jarang ditemui belum berisi iklan produk yang terpampang atau masih kosong dan mengalami masa tunggu / menganggur, sebenarnya jika kita peka papan reklame besar tersebut dapat dimanfaatkan sebagai media himbauan seperti halnya menghimbau atau mengedukasi masyarakat tentang berbagai budaya positif seperti halnya membuang sampah pada tempatnya tanpa merugikan pemilik reklame. Bagaimana bs tanpa merugikan pemilik reklame ?, saat reklame besar ini tidak terpakai/saat produk iklan yg menyewa habis tayang kemudian dilepas dan mengalami masa tunggu, pemilik reklame seyogyanya tidak membiarkan papan reklame tersebut dengan kain putih atau hanya tulisan yang berisi space available namun seyogayanya pemilik Rekalme harus memiliki pengganti iklan tersebut / penutup bisa berupa kain atau reklame pengganti yang dipasang dan berisi himbauan positif atau nilai2 budaya yang mengedukasi masyarakat dikemas dengan menarik serta informatif dan tak lupa memberikan informasi pula kalau papan reklame tersebut masih tersedia untuk disewa / dipasang iklan. Mungkin dari tulisan saya ini ada regualsi baru dari pemerintah ttg pemanfaatan reklame nganggur hehehehe… [caption id="attachment_398317" align="aligncenter" width="589" caption="Media Himbauan VS Media Reklame Komersial"] 14244421451590532770 [/caption] Solusi gambar dibawah ini bisa diterapkan jika bukan semata - mata karena uang melainkan demi Kecintaan kita pada lingkungan, meningkatkan kepedulian masyarakat dan nilai budaya bangsa. Bayangin kalau Himbauan dan nilai2 budaya kita terpampang gede, dapat dilihat jelas, bahkan di tempat yang strategis, ya semoga bisa mengingatkan dan menginformasikan perihal - perihal yang edukatif dan berbudaya. [caption id="attachment_398322" align="aligncenter" width="303" caption="Solusi Pemanfaatan Reklame Nganggur"] 1424442539648917689 [/caption]Kesadaran dari diri sendiri dan kecintaan lah yang membuat suatu kebiasaan terasa ringan untuk dilaksanakan termasuk membuang sampah pada tempatnya yang dan jika semua orang menjalankannya akan menciptakan sebuah nilai Budaya yang luhur. Masyarakat dan Pemerintah harus saling bahu membahu bukan hanya saling menyalahkan jika dampak akibat dari sampah sudah terasa. Sampah yang dimaksud pada artikel ini adalah sampah pasar dan sampah dalam kehidupan sehari – hari masyarakat bukan sampah pabrik atau limbah. Tak lupa di akhir kalimat saya untuk mengajak anda, Yuk kita Buang Sampah pada tempatnya ! Lihat Pendidikan Selengkapnya Maafkalo kurang keliatan heheMasih belajar jugaYou can do it!
Secara umum, sampah adalah persoalan yang pelik di kota - kota besar. Banyaknya limbah sisa hasil produksi baik aktifitas manusia atau aktifitas produksi kian menumpuk. Segala upaya dan usaha dikerahkan untuk mengatasi hal ini. Sebenarnya tidak hanya masalah di perkotaan, di desa atau kampung persoalan sampah juga menjadi problem tersendiri. Sampah yang anorganik telah menjadi masalah yang penyelesainnya belum tuntas. Artinya persoalan itu ada dan menjadi PR sampai usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini. Mulai dari pengadaan Tempat Pembuangan Akhir TPA, truk sampah, mobil pik up, motor sampah, hingga gerobak sampah. Di tempat - tempat strategis juga disediakan tempat sampah agar memudahkan orang orang membuang sampah. Tidak hanya itu, di mall atau pusat belanja modern, tenaga cleanning service selalu hadir. Pada sisi lain, tulisan larangan membuang sampah juga dipasang pada tempat - tempat strategis. Ini dilakukan sebagai upaya mencegah masyarakat membuang sampah secara korelasi tulisan dengan realita di kehidupan? Apakah kesadaran masyarakat sudah tinggi?Dua pertanyaan ini cukup membuat kita prihatin. Sebab dalam kehidupan di tatanan masyarakat, ternyata kesadaran masyarakat masih rendah. Bahkan kasat mata kita lihat sendiri, bagaimana mereka asiknya membuat sampah di sungai, jadilah sungai sebagai tempat sampah terpanjang. Kita juga melihat di jalan - jalan atau tempat tempat umum tanpa merasa berdosa mereka membuang sampah seenaknya. Sebatang rokok walaupun kecil tetaplah sampah. Begitu juga kulit permen juga sampah yang mestinya secara bijak didalam membuangnya. Ini menjawab alibi masyarakat yang katanya hanya sebatang rokok, atau cuma bungkus permen sehingga dibuang kita kaji tulisan Buanglah Sampah Pada Tempatnya, sebenarnya cukup untuk membangunkan kesadaran masyarakat agar lebih tertib dan bertanggung jawab. Namun dalam kenyataannya belum bisa menumbuhkan atitude dalam diri masyarakat itu. Tulisan itu lebih pada kalimat perintah membuang pada poin pertama. Yang kedua jika ada tempat sampah. “ Buang di mana tempatnya saja tidak ada” begitu kata sebagian alasan masyarakat membuang sembarangan. Sebenarnya ada esensi yang lebih penting dari tulisan buanglah sampah pada tempatnya. Dan ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Jadi makna didalam kalimat itu yang mestinya digali untuk menjadi bagian kesadaran masyarakat akan saatnya tulisan Buanglah Sampah Pada Tempatnya kita ganti menjadi “ Bijak Membuang Sampah sebagai pribadi yang Bertanggung Jawab, Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia” Memang secara tulisan cukup panjang bila dibanding dengan tulisan umum yang kita kenal selama ini. Namun dari tulisan tersebut terkandung makna yang sangat dalam didalam membentuk masyarakat yang berkarakter. Kalimat itu tersurat dari sebuah aktifitas membuang sampah di dalam korelasi kepribadian. Artinya tulisan itu lebih membangun semangat kepribadian daripada kalimat Buanglan Sampah Pada dari kalimat Bijak membuang sampah sebagai pribadi yang bertanggung jawa, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Sebagai pribadi yang bertanggung jawab. kalimat itu lebih menggugah masyarakat agar bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan. Pada sisi lain membangun jiwa yang bertanggung jawab. Seseorang yang membuang sampah sembarangan, tentu secara pribadi selesai, tapi hasil dari perbuatannya bisa menjadi masalah bagi orang lain. Secara tidak langsung dia melimpahkan masalah sampahnya pada orang lain. Bisa dikatakan lari dari tanggungjawab, karena penyelesaikan yang dilakukan belum tuntas secara penuh. Jadi pada aplikasinya membuang sampah pada tempatnya, jika tak ada disimpan untuk dibuang cinta alam itu menggugah kepedulian pada lingkungan sekitar. Sampah telah menjadi masalah lingkungan yang sangat serius. Hampir kerusakan lingkungan didominasi oleh sampah dan limbah akibat ulah manusia. Bahkan tragedi kemanusiaan akibat sampah dan limbah telah menjadi ancaman yang nyata. Mulai dari krisis air bersih, pencemaran tanah, kerusakan lingkungan dan bakteri yang mengancam kehidupan manusia. Oleh karena itu kesadaran harus segera dibangkitkan salah satunya adalah dengan mencintai alam ini. Hal yang sederhana dilakukan adalah jangan buang sampah sembarangan sebagai perwujudan cinta alam Kalimat kasih sayang sesama manusia mempunyai arti sebagai perwujudan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup secara sendiri. Sebaliknya dia membutuhkan manusia lain untuk interaksi dan menunjang hidupnya. Karena sebagai bagian dari manusia lain, maka perbuatan kita jangan sampai merugikan orang lain. Membuang sampah secara bijak juga tersirat makna kita berkasih sayang sesama manusia. Karena pribadi yang sadar, bahwa membuang sampah bisa menjadi masalah bagi orang lain, walaupun di kemudian hari.
P9GxX.
  • a2fuf503hl.pages.dev/398
  • a2fuf503hl.pages.dev/139
  • a2fuf503hl.pages.dev/125
  • a2fuf503hl.pages.dev/157
  • a2fuf503hl.pages.dev/329
  • a2fuf503hl.pages.dev/37
  • a2fuf503hl.pages.dev/391
  • a2fuf503hl.pages.dev/84
  • a2fuf503hl.pages.dev/334
  • orang membuang sampah pada tempatnya